Kamis, 17 Mei 2018

PELAYANAN TERAPI AKUPRESUR DAN PEMBINAAN ASUHAN MANDIRI TAMAN OBAT KELUARGA (ASMAN TOGA) KEPADA MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL (YANKESTRAD) DI PUSKESMAS DTP CIBEBER

Puskesmas DTP Cibeber baru-baru ini mengembangkan Pelayanan Kesehatan Tradisonal dengan menyediakan ruangan dan pelayanan untuk Akupresur. 
Beberapa keluhan kesehatan dapat diatasi dengan sentuhan jari melalui “akupresur”


  Sesuai dengan kondisi perkembangan metode pengobatan tradisional yang kian menjamur di tanah air saat ini, pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan agar masyarakat luas terlindungi dari dampak negatif penggunaan obat atau pelayanan kesehatan tradisional yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tidak hanya itu, pemerintah juga saat ini tengah gencar mengembangkan integrasi pelayanan tradisional dalam fasilitas pelayanan formal, seperti Puskesmas.

   Memang tidak mudah merealisasikannya namun telah menjadi komitmen dunia internasional, baik WHO maupun beberapa kelompok Negara ASEAN bahwa pelayanan kesehatan tradisional adalah bagian dari sistem kesehatan nasional. Selain Ramuan, jenis keterampilan Akupresur juga telah mulai dikembangkan di beberapa Puskesmas. Tentu saja, kegiatan pengembangan ini dilakukan melalui penyiapan tenaga terlatih di Puskesmas. Orientasi peningkatan keterampilan tenaga Puskesmas ini diselenggarakan sejak tahun 2011 oleh Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer (Direktorat Bina Yankes Tradkom).

   Akupresur yaitu sebuah teknik yang menggunakan penekanan pada titik-titik tertentu di permukaan tubuh dengan jari tangan/benda tumpul. Selain itu, teknik akupresur juga melakukan pengurutan pada jalur-jalur tertentu di permukaan tubuh yang dikenal dengan nama meridian. Penekanan pada titik akupresur dilakukan selama 30 kali penekanan, dan hanya boleh dilakukan dua kali dalam sehari. Tujuannya untuk melancarkan aliran energi dan sirkulasi darah dalam tubuh sehingga fungsi organ-organ dalam keadaan seimbang dan tubuh menjadi sehat. Metode ini relatif aman, mudah dilakukan, murah dan dapat mengurangi penggunaan obat ketika sakit. Namun, Teknik akupresur ini tidak boleh dilakukan pada wanita hamil, kondisi seseorang yang terlalu lapar dan terlalu kenyang, juga tidak boleh dilakukan pada orang yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah (Aspirin, Trombo Aspilet).
  
   Oleh sebab itu, Puskesmas DTP Cibeber menyediakan sebuah ruangan untuk Pelayanan Kesehatan Tradisional Akupresur di lantai satu gedung rawat jalan Puskesmas DTP Cibeber. Ruang Akupresur tersebut digunakan untuk konseling dan tindakan terapi pada pasien. Ruangan akupresur dibuka dan beroperasi setiap hari Senin dan Kamis pada jam kerja Puskesmas. Pelayanan akupresur juga menerima rujukan dari poli dewasa, MTBS dan poli usila. Untuk tenaga terapi akupresur sendiri, Puskesmas DTP Cibeber mempunyai 2 (dua) orang perawat (Yayu Wilda, AMd.Kep dan Imayanti Mustofa, S.Kep), yang sudah terlatih dan memiliki sertifikat pelatihan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.

   Bapak Camat Kecamatan Cibeber, Noviyogi Hermawan, S.STP, M.Si dan Ibu Plt. Kepala Bidang  Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan Kota Cilegon, drg. Niniek Harsini, M.Kes juga turut mencoba terapi akupresur yang ada di Puskesmas DTP Cibeber. Pak Camat mengeluh sering sakit pada bagian kepala dan mengeluh susah tidur, sehingga beliau mencoba terapi akupresur di Puskesmas DTP Cibeber. Setelah mendapatkan terapi akupresur, beliau berpendapat bahwa “Walaupun baru satu kali mendapatkan terapi akupresur, tapi cukup terasa manfaatnya, badan saya jadi enak dan sedikit enteng” ujar beliau setelah mencoba terapi akupresur di Puskesmas Cibeber. Diharapkan dengan tersedianya ruang terapi akupresur ini, masyarakat dapat melakukan asuhan mandiri pada keluarganya, karena akupresur dapat dilakukan sendiri dengan lokasi atau tempat dimana saja tidak harus di Puskesmas. Untuk terapi akupresur ini membutuhkan kesabaran karena keluhan sakit yang dirasakan tidak akan dengan tiba-tiba langsung sembuh, terapi akupresur perlu dilakukan beberapa kali sampai keluhan sakit berkurang dan sembuh. Selain terapi akupresur, Puskesmas DTP Cibeber juga telah melakukan pembinaan dan pelatihan Asuhan Mandiri Taman Obat Keluarga dan akupresur pada beberapa organisasi/kelompok masyarakat, kader kesehatan dan keluarga binaan.

    Tanaman obat keluarga adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya taman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.

        Pembinaan Asuhan Mandiri TOGA yang dilakukan oleh Puskesmas DTP Cibeber dilakukan setiap 1 bulan sekali, untuk saat ini Puskesmas DTP Cibeber melakukan pembinaan dan pelatihan baru pada satu kelurahan yaitu Kelurahan Kedaleman di Link. Kalang Anyar RT. 06, RW. 01.   sekaligus sebagai Asuhan Mandiri TOGA percontohan untuk kelurahan lain yang ada di wilayah Kecamatan Cibeber. Untuk rencana kedepan, pembinaan akan dilakukan pada 5 kelurahan lain yang ada di wilayah Kecamatan Cibeber. Pembinaan dan pelatihan Asman TOGA dan akupresur ini dilakukan oleh petugas Puskesmas (Fatimatul Zahro,SKM, Imayanti Mustofa, S.Kep. dan Yayu Wilda, A.Md.Kep) yang telah dilatih oleh Kementerian Kesehatan dalam pemanfaatan TOGA di bidang kesehatan.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar